Saturday, August 28, 2010

Si Penyakitan

Jelaskan padaku



Apa yang ku peroleh?


Hanya bayangan tawa-mu kah?


Tidak. Sepertinya


Pernahkah kau terngiang sesuatu tentang diriku?


Tidak. Sepertinya


Aku mencoba bertahan, menanti, menunggu


Apakah kau juga, sayang?


Tidak. Sepertinya. Lalu apa?


Oh! Mungkin aku tau beberapa


Kau tidak mencoba mengalahkan matamu


Kau tidak mencoba untuk berdiskusi dengan hatimu


Kau tidak mencoba untuk menengok si lubuk hati


Benarkah aku?—Tunggu. Apa?Aku salah?


Hey, jangan salahkan aku seandainya aku salah


Jangan juga menghukum hatiku


Mentang-mentang dia sumber informasiku


Mentang-mentang dia narasumberku,


Yang beragumentasi tentang si tokoh utama pria


Justru dialah si penyakitan itu, bukan hatimu


Dia yang menangis sesunggukan. Aku dengar itu. Aku rasakan itu.


Jadi, setelah kau ketahui itu,


Apa tindakanmu?


Kau malah pergi menjelajah buana


Bagaikan pelaut yang tak henti ingin mendapati pulau pesonanya


Begitulah hatimu.


Mungkin benua mimpimu dan benua sakit hatiku tidak dapat menyatu.



Evania Vivi Muljadi, 28 Agustus 2010, 13:04 WIB

No comments:

Post a Comment