Jelaskan padaku
Apa yang ku peroleh?
Hanya bayangan tawa-mu kah?
Tidak. Sepertinya
Pernahkah kau terngiang sesuatu tentang diriku?
Tidak. Sepertinya
Aku mencoba bertahan, menanti, menunggu
Apakah kau juga, sayang?
Tidak. Sepertinya. Lalu apa?
Oh! Mungkin aku tau beberapa
Kau tidak mencoba mengalahkan matamu
Kau tidak mencoba untuk berdiskusi dengan hatimu
Kau tidak mencoba untuk menengok si lubuk hati
Benarkah aku?—Tunggu. Apa?Aku salah?
Hey, jangan salahkan aku seandainya aku salah
Jangan juga menghukum hatiku
Mentang-mentang dia sumber informasiku
Mentang-mentang dia narasumberku,
Yang beragumentasi tentang si tokoh utama pria
Justru dialah si penyakitan itu, bukan hatimu
Dia yang menangis sesunggukan. Aku dengar itu. Aku rasakan itu.
Jadi, setelah kau ketahui itu,
Apa tindakanmu?
Kau malah pergi menjelajah buana
Bagaikan pelaut yang tak henti ingin mendapati pulau pesonanya
Begitulah hatimu.
Mungkin benua mimpimu dan benua sakit hatiku tidak dapat menyatu.
Evania Vivi Muljadi, 28 Agustus 2010, 13:04 WIB
No comments:
Post a Comment